Assalamualaikum.
Di Malaysia begitu banyak rumah burung yang gagal. Terdapat pelbagai faktor utama, namun apa yang ingin saya sentuh disini ialah kesesuaian suara burung.
Terdapat rumah burung yang menggunakan suara pemanggil (external sound) yang dapat memanggil ribuan burung dalam masa yang singkat namun gagal memikat burung-burung untuk masuk melakukan terbangan "survey" di dalamnya.
Pelajaran pertama - Jangan terpedaya dengan rumah burung yang banyak burung berlegar-legar di luar tetapi burungnya tidak masuk ke dalamnya. Biarlah burung yang berlegar agak sedikit namun burung-burung ini masuk ke dalam rumah tersebut.
Kebanyakan suara burung yang kita perolehi samada secara membeli atau dapat dari orang lain, belum tentu baik walaupun diceritakan kepada kita suara tersebut sangat baik. Ianya hanya dapat dikatakan baik jika mampu memujuk burung-burung tersebut agar masuk ke dalamnya. Selagi ianya gagal memujuk burung-burung tersebut maka ianya adalah suara burung yang gagal.
Agak mudah untuk kita melakukan ujian suara. Pertama, bila kita pasang sahaja suara burung akan datang ke arah suara tersebut. Jika burung hanya bermain-main sayup di awanan maka suara kita belum lagi terbukti baik. Suara yang baik mampu menarik burung walit turun ke bawah dan bermain-main di tepi twitter kita.
Di Pahang kami pernah mencuba sebidang tanah di Kuantan. Pada mulanya hanya seekor sahaja yang datang dan setelah setengah jam begitu banyak burung yang tiba dan meluncur betul-betul di atas kepala kami.
Pastikan juga ianya bukan bunyi burung yang ditekan. Kebanyakan suara yang dijual di pasaran menggunakan teknik menekan (Depression) kepada burung walit. Ini akan menyebabkan begitu banyak burung yang akan datang tetapi bukan kerana mereka tertarik kepada suara ini tetapi lebih kepada ingin menolong rakannya yang ditekan dalam bentuk suara tadi.
Pastikan kita menggunakan suara luar yang betul. Jika tidak, bersedialah menerima nasib rumah burung anda tidak dihuni burung walaupun banyak burung yang berlegar-legar diluarnya.
Wallahualam
Terima kasih
Zahirudin Salehuddin
Mutiara Hadis dan Al-Quran
Zaid bin Thabit melaporkan,
“Sesiapa menjadikan dunia itu sebagai puncak tujuan, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Allah akan jadikan kefakiran itu ada di depan dua matanya. Dan dunia itu tidak akan datang kepada, melainkan apa yang Allah tuliskan. Dan siapa menjadikan akhirat sebagai tujuan. Allah akan satukan urusannya. Dan Allah akan jadikan kecukupan di hatinya. Dan dunia itu akan datang kepadanya walaupun dia tidak mengharapkan.”
Hadith Sahih : Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi dan Baihaqi
Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu."
(Bukhari - Muslim)
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji wada' dari
cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku lalu aku berkata, "Ya
Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini cukup berat sedangkan aku adalah orang
yang berharta dan tidak ada ahli warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku
bersedekah dengan dua pertiga dari hartaku?" Rasulullah saw menjawab, "Jangan" Aku
berkata, "Bagaimana kalau separuhnya?" Rasulullah menjawab, "Jangan, sepertiga saja dan
sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika eangkau tinggalkan ahli warismu dalam
keadaan kaya raya adalah lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan
kekurangan meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu
pembelanjaan dengan menuntut keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala
karenanya hingga sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu."
(Bukhari - Muslim)
“Sesiapa menjadikan dunia itu sebagai puncak tujuan, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Allah akan jadikan kefakiran itu ada di depan dua matanya. Dan dunia itu tidak akan datang kepada, melainkan apa yang Allah tuliskan. Dan siapa menjadikan akhirat sebagai tujuan. Allah akan satukan urusannya. Dan Allah akan jadikan kecukupan di hatinya. Dan dunia itu akan datang kepadanya walaupun dia tidak mengharapkan.”
Hadith Sahih : Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi dan Baihaqi
Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu."
(Bukhari - Muslim)
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji wada' dari
cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku lalu aku berkata, "Ya
Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini cukup berat sedangkan aku adalah orang
yang berharta dan tidak ada ahli warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku
bersedekah dengan dua pertiga dari hartaku?" Rasulullah saw menjawab, "Jangan" Aku
berkata, "Bagaimana kalau separuhnya?" Rasulullah menjawab, "Jangan, sepertiga saja dan
sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika eangkau tinggalkan ahli warismu dalam
keadaan kaya raya adalah lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan
kekurangan meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu
pembelanjaan dengan menuntut keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala
karenanya hingga sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu."
(Bukhari - Muslim)