Assalamualaikum
Pada hari sabtu yang lalu kami telah pergi ke Bukit Beruntung bagi membaiki rumah burung yang gagal. Pemiliknya telah menelefon kami dan menceritakan masalahnya.
Rumah tersebut sudah setahun beroperasi dan sarangnya hanya ada satu sahaja. Dari pemerhatian kami rumah tersebut didiami tidak sampai 10 ekor burung walit. Keadaan ini amat mendukacitakan kerana kawasan tersebut mempunyai begitu banyak koloni burung walit.
Berikut ialah beberapa faktor kegagalan rumah burung tersebut:
1) Bunyi suara luar yang kurang menarik.
2) Keadaan dalaman yang cukup panas.
3) Bunyi dalaman yang tidak baik.
4) Kelembapan yang kurang
5) Pintu masuk yang tidak sesuai
6) Tiada bau aroma dinding dan papan
Saya selalu berpesan dengan pengusaha rumah walit agar mencari kontraktor yang arif, berpengalaman dan yang paling penting jujur dan amanah. Kita tidak mahu kontraktor yang hanya memikirkan keuntungan semata-mata. Jangan hanya tahu buat tetapi bila sudah siap ditinggalkan sahaja tanpa di pantau. Setiap pemilik rumah mestilah mahukan hasilnya setelah wang yang banyak telah dilabur.
Wallahualam
Azmir Affendi
0133407323
CEO MECTEN
Mutiara Hadis dan Al-Quran
Zaid bin Thabit melaporkan,
“Sesiapa menjadikan dunia itu sebagai puncak tujuan, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Allah akan jadikan kefakiran itu ada di depan dua matanya. Dan dunia itu tidak akan datang kepada, melainkan apa yang Allah tuliskan. Dan siapa menjadikan akhirat sebagai tujuan. Allah akan satukan urusannya. Dan Allah akan jadikan kecukupan di hatinya. Dan dunia itu akan datang kepadanya walaupun dia tidak mengharapkan.”
Hadith Sahih : Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi dan Baihaqi
Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu."
(Bukhari - Muslim)
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji wada' dari
cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku lalu aku berkata, "Ya
Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini cukup berat sedangkan aku adalah orang
yang berharta dan tidak ada ahli warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku
bersedekah dengan dua pertiga dari hartaku?" Rasulullah saw menjawab, "Jangan" Aku
berkata, "Bagaimana kalau separuhnya?" Rasulullah menjawab, "Jangan, sepertiga saja dan
sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika eangkau tinggalkan ahli warismu dalam
keadaan kaya raya adalah lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan
kekurangan meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu
pembelanjaan dengan menuntut keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala
karenanya hingga sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu."
(Bukhari - Muslim)
“Sesiapa menjadikan dunia itu sebagai puncak tujuan, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Allah akan jadikan kefakiran itu ada di depan dua matanya. Dan dunia itu tidak akan datang kepada, melainkan apa yang Allah tuliskan. Dan siapa menjadikan akhirat sebagai tujuan. Allah akan satukan urusannya. Dan Allah akan jadikan kecukupan di hatinya. Dan dunia itu akan datang kepadanya walaupun dia tidak mengharapkan.”
Hadith Sahih : Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi dan Baihaqi
Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu."
(Bukhari - Muslim)
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji wada' dari
cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku lalu aku berkata, "Ya
Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini cukup berat sedangkan aku adalah orang
yang berharta dan tidak ada ahli warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku
bersedekah dengan dua pertiga dari hartaku?" Rasulullah saw menjawab, "Jangan" Aku
berkata, "Bagaimana kalau separuhnya?" Rasulullah menjawab, "Jangan, sepertiga saja dan
sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika eangkau tinggalkan ahli warismu dalam
keadaan kaya raya adalah lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan
kekurangan meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu
pembelanjaan dengan menuntut keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala
karenanya hingga sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu."
(Bukhari - Muslim)